Minggu, 31 Agustus 2008

KONSELING

Assalamualaikum wr wb

Mau jadi pasien nih . Gimana cara PDKT ma akhwat tipe aktivis yg ga mo kenal istilah pacaran dkk? kan rada susah… Kalo pake cara standar kayaknya bakal mentah (belom diuji si, tp gelagat anaknya tipe “sayap kanan: banget nih). Kalo pake cara dia…kayaknya saya yg susah, ga bisa “bebas” (baca: insya Allah masih dalam batas syar’i) Dilepas? waduuh jangan dong, blom usaha ni…kalo dah ditolak ntar baru cari lagi he.. Boleh minta opininya ?

Wassalam

Jawab:

Wa’alaikum salam wr wb … aaamiiin

Ya, bener. Emang rada susah PDKT ama cewek bertipe gitu. Tapi untungnya, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Nih, beberapa jalan yang kusarankan untuk kau tempuh:

Pertama, PDKT sedikit demi sedikit. (Dikit-dikit lama-lama jadi bukit.) Biarpun cintamu menggebu-gebu, kendalikan diri! Jangan langsung nunjukin rasa “suka” padanya coz ia bisa langsung menjauh.

Ikut aktif/libatin diri di kegiatannya biar bisa sering komunikasi & jadi lebih deket. (Pepatah Jawa: Witing trisno jalran soko kulino.) Usahakan bahwa pada setiap kegiatan, di mana ada dia, di situ ada kamu (walaupun di mana ada kamu, belum tentu ada dia).

Cari tau dari orang2 yg deket dengannya, apa kesukaannya. Jadikan kesukaannya sebagai kesukaanmu pula. Kalau kau bener2 cinta padanya, tentu kau sukai pula segala yang dia sukai. Komunikasi kalian akan lebih lancar ketika kalian membicarakan hal2 yg sama2 kalian sukai.

Minta tolong dia untuk ikut membantumu menolong orang-orang lain. Misal: katakan padanya, “Aku mau beli buku anak-anak dan menyumbangkannya untuk perpustakaan SD itu. Kuperhatikan, kau tahu banyak tentang anak-anak. Maukah kau menolongku memilihkan buku apa saja yang sebaiknya kubeli?”

Beri perhatian mengenai hal-hal kecil pada dirinya. Contoh: beri dia selembar kertas kecil bertuliskan: “Kayaknya ada dua helai rambut menyembul dari balik jilbabmu. Kau mau merapikan, bukan?”

Sering-seringlah beri dia kejutan berupa “hadiah” yg emang dia butuhin. Umpamanya: bila dia gak masuk kuliah karena sakit, jenguk dia dengan bawakan catatan kuliah yang kau salin dari catatan temannya.

Bila dia sudah terlihat merasakan besarnya perhatianmu padanya dan bertanya-tanya (dalam hati) mengapa kau begitu, maka perlihatkanlah keseriusanmu secara “tak langsung”. Ungkapkanlah terus-terang kepada teman2nya. Contohnya: “Kelak jika Allah sudah membuatku mampu menikah, yang dalam perhitunganku sekitar tiga tahun lagi, si akhwat itulah yang kulamar. Mudah2an saat itu dia berstatus singel.”

Jika setelah mengetahui keseriusanmu itu sikapnya berubah (lebih menjaga jarak), maka tenanglah. Jangan buru2 berkesimpulan bahwa tiada harapan lagi bagimu. Berilah dia waktu selama beberapa minggu (atau beberapa bulan) untuk mempertimbangkannya secara lebih matang. Sementara itu, tetaplah bersikap kepadanya sebagaimana biasanya. Intensitas PDKT-mu tak perlu kau kurangi.

Sesudah itu, bila dia tampak menerima keberadaanmu dengan lapang, ketika itulah kalian bisa berhubungan secara “bebas” (baca: insya Allah masih dalam batas syar’i) walau tidak lewat proses “jadian”. Percayalah, tanpa status “pacar” pun akhwat bisa setia menunggu dilamar pria yang dia kehendaki.

Yg terpenting, makin deketin diri pada Allah dan selalu mohon petunjuk-Nya.

Wassalam.

Tidak ada komentar: